NexTechPulse

Penjelasan Lengkap Deep Learning

November 6, 2023 | by maxernest

deep learning

Apa itu Deep Learning

Deep learning adalah sebuah subbidang machine learning yang menggunakan Jaringan saraf tiruan (artificial neural networks atau ANN) untuk mempelajari pola dari data. ANN terdiri dari beberapa lapisan neuron yang saling terhubung, dan setiap neuron memiliki bobot yang menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap neuron lain.


Deep learning bekerja dengan cara melatih ANN pada dataset yang besar. Selama proses pelatihan, ANN akan mempelajari pola dari data dan menyesuaikan bobotnya sehingga dapat menghasilkan prediksi yang akurat. Setelah ANN dilatih, dapat digunakan untuk memproses data baru dan membuat prediksi.

Kenapa Deep Learning itu Penting

a robot thinking
Deep learning penting karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode kecerdasan buatan (AI) lainnya, yaitu:

  • Kemampuan mengenali pola yang kompleks: Deep learning mampu mengenali pola yang kompleks dalam data, yang tidak dapat dilakukan oleh metode AI lainnya. Hal ini memungkinkan deep learning untuk digunakan untuk berbagai macam tugas, seperti klasifikasi gambar, deteksi objek, segmentasi gambar, pemrosesan bahasa alami, pengenalan suara, dan rekomendasi sistem.
  • Akurasi tinggi: Deep learning dapat menghasilkan prediksi yang sangat akurat, terutama jika dilatih pada dataset yang besar. Hal ini memungkinkan deep learning untuk digunakan untuk berbagai macam aplikasi yang memerlukan akurasi tinggi, seperti mobil otonom, deteksi penipuan, dan diagnosa medis.
  • Fleksibilitas: Deep learning dapat digunakan untuk berbagai macam tugas, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Hal ini membuat deep learning menjadi teknologi yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi.

Deep learning juga penting karena memiliki potensi besar untuk mengubah banyak industri. Misalnya, deep learning dapat digunakan untuk mengembangkan mobil otonom yang lebih aman, asisten virtual yang lebih cerdas, dan sistem deteksi penipuan yang lebih efektif. Deep learning juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi baru di bidang kesehatan, pendidikan, dan riset.

Penerapan Deep Learning

robot helping human
Deep learning dapat digunakan untuk berbagai macam tugas di berbagai macam sektor, termasuk:

  • Kesehatan: Deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem diagnosa medis yang lebih akurat, memprediksi risiko penyakit, dan mengembangkan perawatan yang lebih efektif. Misalnya, deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi kanker dengan lebih akurat daripada dokter manusia.
  • Pendidikan: Deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan setiap siswa. Deep learning juga digunakan untuk mengembangkan alat bantu pengajar, seperti sistem grading otomatis dan alat bantu belajar interaktif. Misalnya, deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem yang dapat memberikan umpan balik yang dipersonalisasi kepada siswa tentang tulisan mereka.
  • Ritel: Deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem rekomendasi produk yang lebih akurat, mendeteksi penipuan, dan mengoptimalkan rantai pasokan. Misalnya, deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem yang dapat merekomendasikan produk kepada pelanggan berdasarkan riwayat pembelian mereka.
  • Keuangan: Deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem deteksi penipuan, menilai risiko kredit, dan mengelola portofolio investasi. Misalnya, deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi transaksi penipuan kartu kredit dengan lebih akurat.
  • Manufaktur: Deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem kontrol kualitas, prediksi pemeliharaan, dan optimasi proses produksi. Misalnya, deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi cacat produk secara otomatis.
  • Transportasi: Deep learning digunakan untuk mengembangkan mobil otonom, sistem manajemen lalu lintas, dan sistem prediksi cuaca. Misalnya, deep learning digunakan untuk mengembangkan sistem yang dapat membantu mobil otonom untuk mengenali objek di jalan dan membuat keputusan mengemudi yang aman.


Deep learning juga digunakan dalam alat AI untuk berbagai macam tujuan, termasuk:

  • Klasifikasi gambar: Deep learning digunakan untuk mengembangkan alat AI yang dapat mengklasifikasikan gambar ke dalam kategori yang berbeda, seperti mobil, kucing, dan pohon. Alat AI ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti pencarian gambar, deteksi objek, dan segmentasi gambar.
  • Deteksi objek: Deep learning digunakan untuk mengembangkan alat AI yang dapat mendeteksi objek dalam gambar atau video. Alat AI ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti pengawasan video, analisis gambar medis, dan mobil otonom.
  • Segmentasi gambar: Deep learning digunakan untuk mengembangkan alat AI yang dapat memisahkan objek dalam gambar dari latar belakangnya. Alat AI ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti pengeditan gambar, analisis gambar medis, dan realitas virtual.
  • Pemrosesan bahasa alami: Deep learning digunakan untuk mengembangkan alat AI yang dapat memahami dan menghasilkan bahasa. Alat AI ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti terjemahan bahasa, pembuatan teks otomatis, dan chatbot.
  • Pengenalan suara: Deep learning digunakan untuk mengembangkan alat AI yang dapat mengidentifikasi kata dan kalimat dalam audio. Alat AI ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti transkripsi audio, asisten virtual, dan pengenalan ucapan otomatis.
  • Rekomendasi sistem: Deep learning digunakan untuk mengembangkan alat AI yang dapat merekomendasikan produk, film, atau musik kepada pengguna berdasarkan preferensi mereka. Alat AI ini dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti e-commerce, streaming media, dan platform sosial media.

Perbedaan Deep Learning dan Machine Learning

Two robots fighting with different weapons
Machine learning (ML) adalah bidang kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer untuk belajar tanpa diprogram secara eksplisit. ML bekerja dengan cara melatih model pada dataset, yang memungkinkan model untuk belajar pola dan membuat prediksi yang akurat pada data baru.


Deep learning (DL) adalah subset dari ML yang menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks atau ANN) untuk mempelajari pola dari data. ANN terdiri dari beberapa lapisan neuron yang saling terhubung, dan setiap neuron memiliki bobot yang menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap neuron lain.


Perbedaan utama antara DL dan ML adalah bahwa DL menggunakan ANN untuk mempelajari pola dari data, sedangkan ML menggunakan berbagai algoritma untuk melatih model. ANN lebih kompleks daripada algoritma ML lainnya, tetapi ANN juga lebih mampu mempelajari pola yang kompleks dalam data.


Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan antara DL dan ML:

Fitur Deep Learning Machine Learning
Algoritma Menggunakan jaringan saraf tiruan Menggunakan berbagai algoritma
Kompleksitas Lebih kompleks Kurang kompleks
Kemampuan belajar Lebih mampu mempelajari pola yang kompleks Kurang mampu mempelajari pola yang kompleks
Contoh Mobil otonom, pengenalan wajah, terjemahan bahasa Klasifikasi email, deteksi penipuan, rekomendasi produk

Cara Kerja Deep Learning

cara kerja deep learning
Deep learning adalah subbidang machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural networks atau ANN) untuk mempelajari pola dari data. ANN terdiri dari beberapa lapisan neuron yang saling terhubung, dan setiap neuron memiliki bobot yang menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap neuron lain.


Deep learning bekerja dengan cara melatih ANN pada dataset yang besar. Selama proses pelatihan, ANN akan mempelajari pola dari data dan menyesuaikan bobotnya sehingga dapat menghasilkan prediksi yang akurat. Setelah ANN dilatih, dapat digunakan untuk memproses data baru dan membuat prediksi.


Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang cara kerja deep learning:

  • Input data: ANN pertama-tama akan menerima input data. Input data dapat berupa gambar, video, teks, atau data numerik lainnya.
  • Propagasi maju: Input data kemudian akan diteruskan melalui setiap lapisan neuron di ANN. Pada setiap lapisan, neuron akan memproses data menggunakan fungsi aktivasi. Fungsi aktivasi menentukan seberapa besar neuron akan aktif berdasarkan input yang diterimanya.
  • Propagasi balik: Setelah data diteruskan melalui semua lapisan neuron, ANN akan menghitung kesalahan prediksinya. Kesalahan prediksi ini kemudian akan digunakan untuk menyesuaikan bobot neuron. Proses ini disebut propagasi balik.
  • Pembaruan bobot: Bobot neuron akan diperbarui menggunakan algoritma optimasi. Algoritma optimasi akan mencoba untuk meminimalkan kesalahan prediksi ANN.
  • Keluaran data: Setelah bobot neuron diperbarui, ANN akan menghasilkan output data. Output data dapat berupa prediksi label kelas, probabilitas kelas, atau vektor fitur.

Proses pelatihan ANN akan diulang beberapa kali hingga ANN dapat menghasilkan prediksi yang akurat pada data baru. Setelah ANN dilatih, dapat digunakan untuk memproses data baru dan membuat prediksi.

Algoritma Deep Learning

algorithm
Deep learning menggunakan berbagai macam algoritma untuk melatih jaringan saraf tiruan (ANN). Beberapa algoritma yang paling umum digunakan termasuk:

  • Gradient descent: Gradient descent adalah algoritma optimasi yang digunakan untuk meminimalkan fungsi kerugian. Fungsi kerugian adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa baik ANN melakukan prediksi.
  • Stochastic gradient descent (SGD): SGD adalah varian dari gradient descent yang memperbarui bobot ANN secara satu per satu. SGD lebih cepat daripada gradient descent, tetapi SGD juga lebih rentan terhadap overfitting.
  • Adam: Adam adalah algoritma optimasi adaptif yang menggabungkan dua algoritma optimasi lainnya, yaitu adaptive gradient algorithm (AdaGrad) dan root mean square propagation (RMSprop). Adam lebih stabil dan lebih cepat daripada SGD dan gradient descent.
  • Momentum: Momentum adalah algoritma yang digunakan untuk mempercepat proses pelatihan ANN. Momentum menambahkan kecepatan pembaruan bobot ANN ke arah penurunan gradien fungsi kerugian.
  • Backpropagation: Backpropagation adalah algoritma yang digunakan untuk menghitung kesalahan prediksi ANN dan menyesuaikan bobot neuron ANN. Backpropagation adalah bagian penting dari proses pelatihan ANN.

Kekurangan / Keterbatasan Deep Learning

overheating robot
Deep learning adalah teknologi yang sangat powerful, tetapi juga memiliki beberapa batasan atau kelemahan, yaitu:

  • Kebutuhan akan data yang besar: Deep learning membutuhkan data yang besar untuk melatih jaringan saraf tiruan (ANN). Jika data pelatihan tidak cukup besar, ANN dapat mengalami overfitting, yaitu kondisi di mana ANN dapat menghafal data pelatihan tetapi tidak dapat melakukan prediksi yang akurat pada data baru.
  • Kebutuhan akan daya komputasi yang tinggi: Proses pelatihan ANN membutuhkan daya komputasi yang tinggi. Hal ini karena ANN terdiri dari banyak neuron dan setiap neuron memiliki banyak bobot yang perlu diperbarui.
  • Kompleksitas model: ANN adalah model yang sangat kompleks. Hal ini dapat membuat ANN sulit untuk diinterpretasikan dan dianalisis.
  • Kerentanan terhadap adversarial attack: Adversarial attack adalah serangan terhadap sistem AI yang dilakukan dengan memodifikasi input data secara sedikit sehingga sistem AI tersebut menghasilkan output yang salah. ANN sangat rentan terhadap adversarial attack karena ANN tidak dapat memahami makna dari input data.
  • Biaya yang tinggi: Mengembangkan dan melatih sistem deep learning membutuhkan biaya yang tinggi, terutama untuk sistem yang kompleks.

Selain batasan-batasan di atas, deep learning juga memiliki beberapa kelemahan lainnya, seperti bias data dan kurangnya privasi.

  • Bias data
  • Bias data adalah bias yang terjadi pada data pelatihan ANN. Bias data dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti pengumpulan data yang tidak representatif atau penggunaan data yang mengandung bias. Bias data dapat menyebabkan ANN menghasilkan prediksi yang bias.

  • Kurangnya privasi
  • Sistem deep learning seringkali dilatih pada data pribadi, seperti gambar, video, dan teks. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi pengguna. Selain itu, sistem deep learning dapat digunakan untuk melacak dan mengawasi pengguna.

RELATED POSTS

View all

view all